5S: ARTI, MAKSUD SERTA KONSEP SEIRIN, SEITON, SEIKETSU DAN SHITSUKE

Apa Itu 5S (5R)?

pengertianartidefinisidari.blogspot.com – Pengertian dan penerapan konsep 5S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke merupakan suatu metode yang tidak asing lagi bagi Anda yang berkerja di manufaktur (lean manufacturing) maupun rumah sakit (lean healthcare), karena 5S atau umum di sebut dengan 5R merupakan konsep dasar dari praktek lean dengan fungsi mengurangi 7 pemborosan. 5S adalah metode yang diterapkan untuk menciptakan suasana kerja yang rapi, bersih dengan tujuan produktivitas yang baik. Metode 5S dapat digunakan dan berfunsi sebagai awal dari pencegahan dan kemudahan perusahaan dalam mendeteksi masalah yang akan timbul. Arti kata 5S merupakan kata yang berasal dari bahasa Jepang yaitu Seiri jika dimaknai dalam bahasa Inggris adalah Short, Seiton (Straighten), Seiso (Sweep and clean), Seiketsu (Systemize ) dan Shitsuke (Standardize). Kosep 5S kemudian dikenal dengan istilah 5R dalam penerapan manufaktur maupun perusahaan yang berada di Indonesia. 5R adalah Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. 5S merupakan suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Penerapan 5S umumnya diberlakukan bersamaan dengan penerapan kaizen agar dapat mendorong efektivitas pelaksanaan 5S. Di Indonesia metode ini dikenal dengan istilah 5R, sedangkan di Amerika dan Eropa dikenal dengan 5C. Isi dari 5S antara lain:

  1. 整理 (seiri), Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.
  2. 整頓 (seiton), Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
  3. 清楚 (seiso), Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.
  4. 清潔 (seiketsu), Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya.
  5. 躾け (shitsuke), Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S.

Penerapan Konsep serta Manfaat 5S dalam Perusahaan

Konsep 5S – Concept

Maksud dari amalan concept 5S itu sendiri adalah:

1. Seiri – Short – Ringkas. Maksud dari konsep Short (Seiri) adalah bagaimana dalam pekerjaan menyingkirkan hal yang tak perlu selama proses berlangsung hingga laju material bisa lancar tanpa mengalami hambatan seperti adanya penumpukan dalam suatu proses yang akan berdampak kepada sulitnya ditemukan permasalahan yang terjadi karena tertumpuk oleh material-material lainnya. Motode yang diterapkan pada konsep 5S untuk seiri (short) adalah mendekatkan barang atau alat-alat yang dibutuhkan dalam sebuah proses. Penerapan 5S Seiri berfungsi untuk mengurangi pemborosan pencarian atau dalam arti lebih luas adalah penghematan waktu pencarian dan waktu pengambilan alat/material yang dibutuhkan.

2. Seiton – Straighten – Rapi. Metode Seiton (straighten) adalah merapikan kondisi seputar tempat bekerja.

Contoh penerapan 5S untuk metode seiton dalam perusahaan terutama manufaktur yaitu di seputaran mesin sewing maupun mesin pendukungnya, beri tanda  penempatan alat pendukung kerja seperti corong piping, ikat gunting dengan tali dan lain lain.

Contoh penerapan 5S di tempat kerja

Merapikan barang atau material dengan menggunakan konsep 5S pada penerapan seiton berfungsi untuk mengidentifikasi tools yang dibutuhkan ataupun tidak dibutuhkan, da manfaat yang akan didapat dari penerapan 5S ini adalah kemudahan dalam mencari barang yang dibutuhkan maupun akan dibutuhkan, dan akan memudahkan kita untuk mengidentifikasi barang/material yang hilang atau kurang dikarenakan tidak berada pada tempat seharusnya. Pada umumnya penempatan barang ataupun material menggunakan shadow board yang merupakan visual yang akana sangat mudah difahami oleh setiap level. Contoh dari shadow board seperti jika kita menyediakan tempat untuk obeng, maka dalam papan tersebut dibentuk gambar obeng sesuai dengan bentuk dan ukuran obeng itu, karena hal ini akan sangat memudahkan penggunanya mengidentifikasi barang mereka. Penggunan shadow board, sakarang bukan hanya digunakan oleh lean manufacturing saja akan tetapi sudah banyak digunakan oleh usaha-usaha besar maupun kecil seperti pada bengkel motor dan sebagainya.

3. Seiso – Sweep and clean – Resik. Maksud dari seiso (seweep and clean) di konsep 5S adalah membersihkan area tempat kerja setiap saat,  misalnya dengan melakukan pembersihan sisa fabrics, debu dan kotoran lain  setiap awal 5 menit sebelum kerja dan 5 menit sebelum pulang  setiap hari. Penerapan metode 5S dengan konsep ini berfungsi untuk memastikan rasa kepemilikan setiap karyawan terhadap qualitas produk yangakan dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Bayangkan jika alat maupun material yang kita pakai sebagai alat/material untuk membuat sebuah produk yang diminta oleh pelanggan, maka akan terdapat banyak kotor pada produk yang dihasilkan. Contoh penerapan 5S di perusahaan dengan menggunakan metode seiso yaitu tumpukan-tumpukan kotoran seperti sisa-sisa potongan bahan dari hasil potongan bahan atau material yang akan dibuat menjadi produk, berdampak kepada tersumbatnya aliran minyak/oli pada mesin dan akan mengakibatkan mesin produksi mengeluarkan minyak/oli dan berdampak kepada terkontaminasinya barang/produk yang dihasilkan dengan minyak/oli tersebut olehkarena tu dibutuhkan pembersihan terhadap mesin yang digunakan.

4. Seiketsu – Systematize – Rawat. Konsep 5S concept penerapan systematize adalah melakukan usaha seiri, seiton dan seiso secara rutin dan jika perlu dilakukan sebuah audit rutin yang melibatkan manajemen dalam  mengontrol dan mengawasi usaha yang telah dilakukan karyawan. Tujuan diterapkanya 5S concept dengan menggunakan konsep seiketsu adalah untuk memastikan bahwa ketiga poin di atas berjalan sesuai dengan yang diharapkan, semua pihak ikut andil dalam hal ini adalah dukungan penuh terhadap pelaksanaan konsep 5S, sehingga praktek lean yang dijalankan sejalan dan beriringan dengan pelaksanaan di perusahaan tersebut. Dan jika ditemukan pada hasil audit, terjadi kondisi yang tidak seharusnya terjadi, maka dperlukannya tindak lanjut (Follow up) melalui kegiatan kaizen, untuk pencapaian kesempurnaan dari 3 poin di atas. Dibutuhkan juga peran serta level manajemen karena tanpa ada nya dukungan dari manajemen dalam pelaksanaan audit dan pelaksanan 5S ini, sudah dipastikan konsep ini hanya sebatas konsep bukan pelaksanaan yang semestinya dan jika hal ini terjadi, maka perusahaan tidak akan mendapatkan dampak positif dari pelaksanaan konsep ini.

5. Shitsuke – Standardize – Rajin. Penerapan konsep 5S concept dalam perusahaan terutama manufaktur di tahap ini menyangkut akuntabilitas manajemen dalam  melatih seseorang untuk mengikuti segala peraturan yang berhubungan dengan  aturan perusahaan yang menyangkut peningkatan kebersihan dan kenyamanan  tempat kerja. Manfaat dari konsep 5S pada tahapan standardize adalah peningkatan perbaiaknyang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan untuk mencapai kesempurnaan dan peningkatan produktivitas perusahaan dengan mengurangi pemborosan.

Referensi : https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2017/11/5s-arti-maksud-serta-konsepnya.html

Referensi Osada, T. (2004). Sikap kerja 5S (5th ed.). (Mariani Gandamiharja, Trans.). Jakarta: PPM. (Original work published 1991) WikipediA. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/5s

 

Untuk jadwal Training 5S silahkan Cek disini atau hubungi Admin 081315178523

Alamat MK Training

MK Academy – Gedung Graha Pool, Jl Merdeka No 110 Kota Bogor
Whatsapp/HP 0813-1517-8523 | Telp 0251 8570150
Email : info@mktraining.co.id | info@mkacademy.id
Social Media : IG @mkacademy.id | FB hidayatMKacademy | Tiktok @mkacademy22

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Hai Sahabat! Kami Siap Membantu