Apa itu Ransomware?
Jenis Ransomware
Serangan Ransomware dapat menyerang siapa saja, mulai dari pengguna individu hingga perusahaan besar. Malware jenis ini dapat mengunci file individual, seperti dokumen atau gambar, ke seluruh database, sehingga menyebabkan pelanggaran data besar-besaran atau paparan informasi pribadi yang sensitif.
Ada empat kategori utama ransomware:
- Enkripsi – Enkripsi adalah jenis ransomware paling umum, yang mengenkripsi data dan membuatnya tidak mungkin dibuka tanpa kunci dekripsi.
- Loker – Loker membatasi penggunaan komputer Anda, sehingga tidak mungkin untuk bekerja atau menggunakan fungsi dasar sampai uang tebusan dibayarkan.
- Scareware – Scareware berupaya menakut-nakuti pengguna agar membeli perangkat lunak yang tidak diperlukan. Dalam beberapa kasus, pop-up akan membanjiri layar, memaksa pengguna membayar untuk menghapusnya.
- Doxware/Leakware – Doxware atau leakware akan mengancam akan membocorkan informasi pribadi atau perusahaan kecuali denda dibayarkan.
10 Praktik Pencegahan Ransomware Terbaik
Untungnya, ada banyak cara untuk melindungi diri Anda dari infeksi ransomware. Karena teknologi terus berkembang, penting untuk mengikuti praktik dasar keamanan siber dan tetap proaktif, sehingga Anda tidak akan menempatkan diri atau bisnis Anda dalam risiko ancaman ransomware apa pun.
- Backup Data Secara Berkala
Pastikan untuk membuat cadangan data penting secara teratur dan menyimpannya di lokasi yang terpisah dan aman. Backup ini harus tidak terhubung dengan jaringan utama sehingga tidak dapat diakses oleh ransomware.
- Perbarui Perangkat Lunak dan Sistem Operasi
Perbarui perangkat lunak dan sistem operasi Anda secara berkala untuk menutup celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang.
- Gunakan Antivirus dan Anti-Malware
Instal dan perbarui perangkat lunak antivirus dan anti-malware untuk mendeteksi dan memblokir ancaman ransomware sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan.
- Edukasi dan Pelatihan Karyawan
Edukasi karyawan tentang cara mengenali email phishing, tautan berbahaya, dan praktik keamanan siber yang baik. Pelatihan ini dapat membantu mencegah karyawan dari tidak sengaja mengunduh ransomware.
- Gunakan Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Terapkan otentikasi dua faktor untuk menambahkan lapisan keamanan tambahan pada akun-akun penting dan akses jaringan.
- Batasi Hak Akses Pengguna
Hanya berikan hak akses yang diperlukan kepada pengguna. Batasi akses ke data sensitif dan perangkat lunak hanya kepada mereka yang membutuhkannya untuk pekerjaan mereka.
- Amankan Jaringan Anda
Gunakan firewall dan sistem deteksi intrusi untuk memantau lalu lintas jaringan dan memblokir aktivitas yang mencurigakan. Pisahkan jaringan penting untuk meminimalkan dampak serangan.
- Lakukan Penilaian Keamanan Secara Berkala
Lakukan penilaian keamanan dan audit secara berkala untuk mengidentifikasi kerentanan dan memperbaikinya sebelum dapat dieksploitasi oleh penyerang.
- Hindari Penggunaan Perangkat Lunak Bajakan
Perangkat lunak bajakan sering kali tidak memiliki pembaruan keamanan dan dapat menjadi pintu masuk bagi malware dan ransomware.
- Siapkan Rencana Tanggap Darurat
Buat dan latih rencana tanggap darurat untuk menghadapi serangan ransomware. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk memulihkan data dari backup, komunikasi dengan pemangku kepentingan, dan prosedur untuk mengembalikan operasi normal.
Dengan mengikuti praktik terbaik ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena serangan ransomware dan melindungi data serta sistem Anda dari ancaman siber yang merusak ini.
Sumber: MK Academy, www.upguard.com/, winpoin.com
Alamat MK Academy
MK Academy – Gedung Graha Pool, Jl Merdeka No 110 Kota Bogor
Whatsapp/HP 0813-1517-8523 | Telp 0251 8570150
Email : info@mktraining.co.id | info@mkacademy.id