Pengaruh Sertifikasi ISO 9001 Terhadap Kinerja Perusahaan

International Organization for Standarization (ISO) merupakan suatu organisasi internasional yang bertugas untuk membuat dokumen penetap standar internasional yang meliputi kebutuhan, spesifikasi, panduan atau karakteristik yang digunakan untuk menjamin bahan, proses dan produk bahkan pelayanan sesuai dan cocok dengan tujuan yang dimaksudkan. Tujuan terpenting ISO adalah memastikan bahwa mutu yang diberikan suatu perusahaan tetap terjaga hingga mencapai konsumen. Upaya ini disebut dengan manajemen mutu. Sistem manajemen mutu tertera dalam ISO 9001. Dengan sertifikasi ini, suatu perusahaan dapat meningkatkan efisisensi, efektivitas serta meningkatkan produktivitas dan keuntungannya. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan yang belum tersertifikasi ISO juga dapat memiliki hal-hal positif tersebut.

ISO 9000 merupakan suatu seri atau keluarga dari standar, sedangkan ISO 9001 merupakan bagian dari ISO 9000. ISO 9000 berisi seri-seri, yaitu sebagai berikut (ASQ, 2017).

  • ISO 9001: 2015, yang membahas tentang sistem manajemen mutu – requirements
  • ISO 9000: 2015, yang membahas tentang sistem manajemen mutu – dasar dan definisi
  • ISO 9004: 2009, yang membahas tentang sistem manajemen mutu – managing for sustained success of an organization (continuous improvement)
  • ISO 19011: 2011, yang membahas tentang guideline audit sistem manajemen.

Dari keempat jenis ISO tersebut, ISO 9001 menjadi ISO yang mendominasi dan dijadikan standar, terutama pada organisasi-organisasi yang menyediakan produk dan jasa. Adanya sistem manajemen mutu ini diharapkan dapat menjadi panduan umum bagi perusahaan, sehingga perusahaan atau organisasi terkait dapat membangun suatu prosedur sistem manajemen mutu yang tepat, mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kepuasan konsumen serta market share (Neyestani, 2016). Tidak hanya itu, adanya sistem menagemen mutu juga dapat membantu membangun dan membentuk visi, standar dan tujuan pekerja, serta dapat membangun motivasi perusahaan (ASQ, 2016).

Terdapat 7 prinsip manajemen mutu, yaitu (International Organization for Standarization, 2015):

  1.  Fokus pelanggan
  2. Kepemimpinan
  3. Engagement of people
  4. Pendekatan proses
  5. Perbaikan
  6. Pembuatan keputusan berdasarkan bukti
  7. Manajemen hubungan

Ketujuh prinsip tersebut bermuara pada tujuan yang sama, yaitu meningkatkan mutu dan produktivitas melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan dikarenakan operasi internal yang
menjadi lebih baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Keng dan Kamal (2016), hasilnya memaparkan beberapa keuntungan nyata yang telah dialami oleh perusahaan setelah tersertifikasi ISO, yaitu :

  1. Peningkatan manajemen dan efisiensi kerja
  2. Perbaikan komunikasi
  3. Kontrol dokumen yang lebih baik
  4. Peningkatan rasa percaya dan kepuasan klien sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan
  5. Peningkatan proyek
  6. Peningkatan kualitas kerja yang dikerjakan
  7. Penyelesaian tugas tepat waktu.

Berdasarkan poin-poin tersebut, hasilnya dapat dinilai bahwa perusahan-perusahan tersebut merasakan keuntungan melalui adanya sertifikasi ISO.

Sumber : Jurnal Farmaka Universitas Padjajaran volume 17 Nomor 1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Hai Sahabat! Kami Siap Membantu