Salah satu faktor kunci dalam peningkatan keamanan pangan adalah kompetensi petugas (higiene perorangan). Apabila penanganan bahan makanan mulai dari penyiapan, pembersihan, pengolahan hingga penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik dan benar maka dapat menimbulkan dampak negatif bagi konsumen yaitu keracunan makanan.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan sekitar 29% kasus keracunan di Indonesia terkait dengan kebersihan diri. Kontaminasi sering datang dari pekerja yang menangani makanan. Pencemaran ini disebabkan oleh kontak langsung antara anggota pekerja dengan pangan, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Karyawan harus memiliki pengetahuan dasar tentang bahan makanan, higiene dan higiene perorangan (Perilaku, Kesehatan dan Higiene Perorangan), Cara Penanganan Makanan yang Baik (CPPB) dan keamanan pangan sehingga dapat menerapkan prinsip dasar produksi makanan yang baik dalam pekerjaan sehari-hari. aman Oleh karena itu, ketika pembuat kebijakan telah menetapkan peraturan kebersihan pribadi, karyawan harus dilatih dan didukung untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
Pelatihan yang teratur dan relevan dapat meningkatkan kesadaran akan sikap dan perilaku pribadi untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan. Selain itu, manajer perusahaan harus memantau perilaku karyawan dan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala.
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting bagi setiap ahli gizi dan karyawan. Seseorang harus memperhatikan sumber pencemaran tubuh, yaitu. hidung, mulut, telinga, rambut, isi perut, kulit, yang merupakan habitat berbagai mikroorganisme dan terkadang juga mengandung bakteri patogen. Karena pekerja mengetahui sumber pencemaran tubuh, mereka harus menjaga kebersihan pribadi untuk meminimalkan sumber pencemaran ini.
Metode umum untuk menjaga kebersihan pribadi meliputi :
Karyawan harus selalu menjaga kebersihan diri dengan cara mencuci dan menggosok gigi dengan benar dan teratur menggunakan sabun dan air bersih untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh. Karyawan harus selalu mengenakan pakaian kerja yang bersih dengan mengenakan pakaian kerja khusus sebelum memasuki area produksi dan melepasnya sebelum kembali bekerja. Karyawan juga harus memakai sepatu kaki tertutup. Karyawan harus dalam keadaan sehat. Pekerja dengan luka terbuka harus menutupi luka dengan benar.
Telapak tangan adalah bagian yang paling sering bersentuhan dengan makanan, sehingga harus selalu bersih, kuku dipotong pendek dan dilarang mengecat kuku karena kotoran menumpuk di dalam kuku, yang kemungkinan merupakan sumber bakteri patogen. mencemari makanan Pekerja harus selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik sebelum dan sesudah bekerja, menangani bahan mentah atau bahan/alat yang kotor, setelah membuang ingus dan setelah menggunakan toilet.
Kulit memiliki kelenjar yang mengeluarkan keringat dan minyak serta merupakan sumber bakteri Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus, Streptococcus dan Salmonella, sehingga kulit harus selalu dijaga kebersihannya terutama pada jari tangan dan telapak tangan yang bersentuhan langsung dengan kulit tegakan. makanan Rambut juga merupakan sumber mikroorganisme Staphylococcus aureus dan Pityrosporum, sehingga rambut harus bersih dengan mencucinya secara teratur dan melindunginya dari ketombe. Rambut harus disisir rapi, diikat ke belakang dan ditutup dengan topi atau tutup kepala (hairnet). Topi dan tutup kepala harus bersih.
Berbagai mikroorganisme juga terdapat di area mulut, hidung, dan tenggorokan, sehingga pekerja harus memakai masker pelindung mulut dan hidung untuk mencegah penyebaran tetesan bakteri pada makanan saat berbicara, batuk, atau bersin. Masker bekas harus diganti dan penggunaan masker berulang kali harus dihindari, karena mikroba yang keluar saat bernapas dapat menempel pada masker dan menyebabkan penyakit pernapasan. Dalam bekerja Anda harus mengenakan pakaian kerja sesuai dengan instruksi kerja yang biasa, mis misalnya :
Celemek/bib, pelindung kepala (hairnet), masker, sarung tangan dan sepatu tahan air. Jika Anda bersentuhan langsung dengan makanan, Anda harus menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai (pembuangan), penjepit dan alat makan untuk mengambil atau mengangkat makanan. Jangan menyentuh langsung dengan tangan. Untuk memastikan
Sumber : https://cfns.ugm.ac.id/
PT Multi Kompetensi Solusi Bisnis (MK Academy)
Gedung Graha Pool, Jl Merdeka No 110 Kota Bogor
Whatsapp/HP 0813-1517-8523 | Telp 0251 8570150
Email : info@mktraining.co.id | info@mkacademy.id
Social Media : IG @mkacademy.id | FB hidayatMKacademy | Tiktok @mkacademy22